Beberapa
orang telah menceritakan kisah ini kepada saya, antara lain Syaikh Abdullah bin
Muhammad Al-Fauzan Rahimahullah, yaitu kisah sekelompok anak muda bertubuh
kekar dan berotot, tetapi karena kemewahan yang dinikmatinya dan masa muda yang
dialaminya, mereka justru menjadi anak-anak yang durhaka. Mereka adalah
anak-anak dari keluarga berada. Tiga orang dari mereka adalah anak-anak dari
seorang warga Buraidah yang shalih dan terpandang di negerinya. Akan tetapi,
ketiga anak muda itu mempunyai kebiasaan melakukan kerusakan dan mengganggu
sesama. Mereka tidak peduli dengan nasihat siapa pun, apalagi kecaman orang.
Di antara
gangguan yang mereka lakukan ialah mereka suka menghadang para pengangkut hasil
bumi dari luar kota, khususnya para petani. Seorang di antaranya mengambil buah
semangka, yang satu lagi memakan buah-buah lainnya, dan satunya lagi memukuli
pemiliknya, bahkan melukai untanya, atau terkadang menunggangi kudanya. Tidak
seorang pun dari para pendatang itu yang mampu melawan karena fisik mereka yang
lebih kuat.